Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesetaraan Gender
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Terapan Universitas Ahmad Dahlan telah mengadakan diskusi GENDISC (Gender Discussion) dengan tema “Representasi Perempuan Digital: Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Kesetaraan Gender?”. Kegiatan diskusi ini berlokasi di halaman depan Museum Muhammadiyah Komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan ini berlangsung pada Jum’at 11 Oktober 2024.
Media sosial mempunyai dampak besar dalam mendorong kesetaraan gender. Platform Facebook, Twitter, dan Instagram meningkatkan kesadaran akan isu gender melalui kampaye viral seperti #MeToo, yang memperkuat suara Perempuan dan minoritas gender. Selain itu, media sosial juga memfasilitasi pengorganisasian Gerakan sosial, seperti Women’s March, yang memperluas dukungan untuk hak-hak atas perempuan. Namun, tantangan seperti penyebaran misi informasi dan kekerasan online masih menjadi masalah, sehingga penting untuk mengedukasi pengguna tentang cara menggunakan platform dengan bijak.
- Mengangkat Kesadaran Melalui Kampanye Viral
Salah satu dampak terbesar media sosial dalam mempromosikan kesetaraan gender adalah kemampuannya untuk meningkatkan kesadaran melalui kampanye viral. Gerakan seperti #MeToo, yang pertama kali dimulai di salah satu platform media sosial yaitu Twitter, telah menyediakan platform bagi jutaan Perempuan di seluruh dunia untuk berbagi pengalaman mereka tentang pelecehan dan kekerasan seksual yang dialaminya. Kampanye ini tidak hanya menyoroti besarnya permasalahan yang ada, tetapi juga memperkuat suara korban yang selama ini kurang dianggap ada atau diabaikan.
Kampanye seperti ini yang menunjukkan kekuatan dari media sosial dalam memfasilitasi dukungan di seluruh dunia dan mendorong perubahan di berbagai bidang, mulai dari ketenagakerjaan hingga kebijakan hukum suatu negara. Dengan menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang yang ditemui, media sosial dapat membangun komunitas yang kuat dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan gender.
- Peran dalam Mengorganisir Gerakan Sosial
Media sosial juga berperan penting dalam mengorganisir dan memperkuat gerakan sosial yang mengadvokasi kesetaraan gender. Contoh: Women’s March yang diadakan di berbagai negara merupakan hasil kolaborasi dan penyebaran informasi melalui platform digital. Dengan menggunaan hashtag (#), kelompok aktivis dapat menyebarkan pesan mereka lebih cepat dan melibatkan lebih banyak orang dalam tindakan yang mereka lakukan.
Gerakan ini tidak hanya memperkuat persatuan di antara para pendukung kesetaraan gender, tetapi juga mempengaruhi opini publik dan mendorong perubahan politik pada tingkat lokal dan global.
- Tantangan dan Resiko
Dari potensi positif media sosial, tentu tidak luput dari potensi negative juga. Media sosial memberikan tantangan yang signifikan dalam perjuangan kesetaraan gender. Platform ini sering digunakan untuk cyberbullying (menyebarkan ujaran kebencian atau hinaan), stereotip gender (pandangan atau keyakinan masyarakat), representasi Wanita (feminism), dan kekerasan gender berbasis online, contohnya: doxing (menyebarkan informasi pribadi seseorang tanpa izin). Dan tentunya masih banyak lagi tantangan dan resiko yang lain dari kesetaraan gender di media sosial.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow